Pelajaran Organisasi saat SMA #1



Ditulis di Temanggung Hari Senin tanggal 8 Mei 2015


Kehidupan. Jika kita berbicara masalah kehidupan, tentu banyak penafsiran yang akan terjadi. Kehidupan kita menuju tujuan utama yaitu untuk beribadah kepada Sang Pencipta mungkin saja terlupakan.Namun proses untuk menuju akhir yang bahagia itu tentu tidak mudah.Salah satu nya adalah dengan berorganisasi.
Hari ini Jumat 8 Mei 2015, aku mengerti akan sebuah rahasia.Rahasia tentang kehidupan dalam berorganisasi. Mungkin membaca tulisan ini saja tidak cukup.Karena sejatinya, berorganisasi adalah proses kehidupan menjadi manusia yang lebih bijak. Berorganisasi adalah wadah dan sarana untuk melatih rasa kepercayaan diri dan tanggung jawab terhadap orang lain.Tanpa berkecimpung didalamnya, kita tidak bisa memaknai arti yang sesungguhnya.
Aku merupakan siswa SMA di salah satu sekolah di Kabupaten Temanggung. Sekolahku bisa dibilang sekolah favorit diantara sekolah – sekolah di Temanggung lainnya. Aku pun sangat bangga bisa bersekolah di sekolah ini, karena artinya aku bisa belajar bersama para siswa terbaik. Di SMA ini, aku melihat perbedaan yang sangat mencolok dengan SMP. Saat SMP mungkin perbedaan karakter siswa tidak begitu terlihat. Mereka hanya ikut ikutan saja apa yang akan dilakukan teman, namun disini semua siswa cenderung pada pendiriannya masing masing. Aku kadang bingung, sebenarnya apa tujuan diriku disini? Aktivitas apa yang harus aku lakukan? Namun bukan berarti aku bersekolah hanya untuk mengenyam pelajaran pengetahuan saja. Aku adalah anak yang tidak bisa berdiam diri yang tidak mengikuti sebuah organisasi. 
Kisah ini bermula ketika aku kelas 10, aku mulai bosan dengan kegiatanku yang monoton. Aku tidak bisa hanya melakukan aktivitas yang sama yaitu: sekolah – pulang – tidur – kembali lagi sekolah, begitu saja seterusnya. Mungkin karena kebosananku, aku pun nekad mendaftarkan diriku memasuki organisasi yang begitu populer di kalangan siswa. OSIS. 
Seleksi pengurus OSIS dilakukan dengan berbagai tahap.Tahap pertama adalah seleksi tertulis atau pengisian biodata. Kemudian tahap kedua adalah wawancara. Pada tahap ini aku sudah merasa gagal. Aku masih ingat apa pertanyaan yang aku dapat dari Kakak seniorku saat itu.
“Apa yang kamu ketahui tentang kepribadian?”
Aku diam. Keringat dingin menjalar di tubuhku, irama detak jantung begitu cepat tak mau bersahabat, mata ini memandang kabur orang yang ada di depanku. Namun, dorongan naluri seolah – olah memerintahkan kepada otakku agar aku menjawab.
“Kepribadian adalah sesuatu perilaku yang dimiliki seseorang dalam menjalankan kegiatan sehari – hari. Sebagai pengurus OSIS, kepribadian kita harus beda dari yang lain, karena kita adalah panutan seluruh siswa SMA Negeri 1 Temanggung”
Tepuk tangan pun datang dari para calon pengurus yang duduk di depanku. Aku tak kuasa menahan rasa bangga yang tak tertahankan. Aku tidak percaya bahwa aku bisa menjawab pertanyaan itu. Namun, sekarang terbukti bahwa aku bisa. Ya Aku bisa berbicara di depan umum. 


(Pelajaran pertama : Ketika kamu dihadapkan sebuah pertanyaan, jawablah dengan mantap dan penuh percaya diri. Jangan hiraukan jawaban itu benar atau salah. Percayalah pada diri mu bahwa kamu bisa)

Alhamdulillah aku melewatinya dengan lancar, Aku optimis bahwa aku akan lolos dan diterima sebagai pengurus OSIS. Tahap terakhir adalah uji tertulis dan uji coba pembuatan proposal. Aku sempat merasa ragu. Aku pun pasrah, menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa.

Komentar